 |
| Petugas Pemadam Kebakaran saat melakukan pemadaman di Kebun terbakar milik warga desa Aur Cino Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo.(poto:supri/teboonline.id) |
TEBOONLINE.ID - Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tebo. Kali ini, kebakaran melanda kebun milik warga di Desa Aur Cino, Kecamatan VII Koto, pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 11.39 WIB.
Berkat kesigapan petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Tebo Pos VII Koto, api berhasil dipadamkan sebelum meluas ke area permukiman warga.
Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Tebo melalui Kabid Damkarmat, Habibi, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga bernama Abdi sekitar pukul 13.11 WIB. Laporan tersebut menyebutkan adanya kobaran api yang membakar lahan kebun sawit di Desa Aur Cino.
“Begitu menerima laporan, armada dan personel langsung kami kerahkan ke lokasi. Petugas Pos VII Koto bergerak cepat melakukan pemadaman agar api tidak menjalar ke permukiman warga,” ujar Habibi.
Menurutnya, objek yang terbakar merupakan lahan perkebunan sawit seluas kurang lebih setengah hektar. Berkat kerja cepat dan koordinasi yang baik di lapangan, api berhasil dipadamkan total pada pukul 14.00 WIB.
Habibi menduga kebakaran terjadi akibat kelalaian manusia. “Kemungkinan besar sumber api berasal dari pembakaran sampah di sekitar kebun yang merembet karena kondisi cuaca panas dan angin kencang,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas saat musim kemarau. “Kami mengimbau warga untuk tidak sembarangan membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar. Selain berisiko menimbulkan kebakaran besar, tindakan itu juga memiliki sanksi hukum,” tegas Habibi.
Pihak Damkarmat Tebo menyatakan siap siaga menghadapi potensi kebakaran lahan, terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan VII Koto. Mereka terus mengoptimalkan patroli lapangan serta mengimbau warga untuk segera melapor bila melihat titik api di sekitarnya.
“Respons cepat dari warga sangat membantu kami dalam menekan potensi kebakaran. Semakin cepat dilaporkan, semakin besar peluang api bisa dikendalikan,” pungkas Habibi.(crew)