TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

DPRD Tebo Gelar Paripurna Penyampaian Pandangan Akhir Fraksi terhadap 6 Ranperda dan penyampaian Nota Pengantar 3 Ranperda Tebo 2025

Juru bicara Fraksi Partai Golkar menyampaikan pandangan akhir Fraksi pada Rapat Paripurna terhadap 6 Ranperda Tebo tahun 2025.

TEBOONLINE.ID
 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebo gelar rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi fraksi, terhadap 6 Ranperda kabupaten Tebo tahun 2025 dan penyampaian nota pengantar 3 Ranperda kabupaten Tebo tahun 2025.

Rapat paripurna ini dipimpin oleh ketua DPRD Tebo Khalis Mustiko  di dampingi Waka 1, Ihsanudin, dihadiri Bupati Tebo Agus Rubiyanto wakil Bupati Nazar Efendi, PJ Sekda Sindi, staf ahli, asisten, unsur forkopimda, para OPD, camat, lurah/desa dan undangan lainnya

Defisit Anggaran Ancam TPP ASN dan Pembangunan, Fraksi Golkar DPRD Tebo Dorong Optimalisasi PNBP.

Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tebo menyoroti potensi defisit anggaran Tahun 2026 yang diprediksi dapat berdampak pada terhentinya pembangunan infrastruktur serta terancamnya keberlangsungan pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN.

Liga Marisa, Ketua Fraksi Golkar saat menyampaikan pendapat akhir fraksi fraksi DPRD Tebo terhadap 6 Ranperda Kabupaten Tebo Tahun 2025 dan Penyampaian Nota Pengantaran 3 Ranperda Kabupaten Tebo Tahun 2025, Senin 6 Oktober 2025

Pandangan fraksinya, Golkar mendorong Pemerintah Kabupaten Tebo segera membentuk tim khusus untuk menggali dan mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelapa sawit.

Khususnya yang berkaitan dengan kebun keberlanjuran dalam kawasan sesuai rekomendasi Kementerian Kehutanan.

Selain itu, pabrik kelapa sawit terintegrasi maupun pabrik pengolahan tanpa kebun juga diharapkan dapat menerima TBS sawit dari kebun keterlanjuran dengan memenuhi kewajiban PNPB

“Fraksi Golkar juga meminta Perpanjangan tangan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi (KPHP Wilayah Timur dan Barat) agar segera melakukan pendataan valid terkait kebun sawit keterlanjuran, termasuk perhutanan sosial (hutan kemasyarakatan), guna mendukung kebijakan daerah,” papar Liga.

Lanjutnya, pemerintah daerah disarankan segera menyiapkan langkah strategis berupa penyediaan pabrik sawit untuk menampung hasil TBS dari kebun keterlanjuran maupun dari program perhutanan sosial yang sudah berizin, tentunya dengan tetap mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan

Terakhir, Fraksi Golkar menekankan pentingnya maksimalisasi penarikan program-program strategis dari Pemerintah Provinsi dan Pusat, agar keterbatasan fiskal daerah dapat diantisipasi sehingga pembangunan tetap berjalan dan TPP ASN tidak terancam

Liga Marisa menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan bentuk komitmen Partai Golkar dalam menjaga kepentingan masyarakat.

“Ini merupakan bentuk komitmen Partai Golkar dalam menjaga kepentingan masyarakat, juga demi terwujudnya visi misi Tebo Maju,” lanjut Liga.

Menurut Liga Marisa, Pandangan Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tebo memberi harapan bagi petani sawit di kawasan keterlanjuran.

“Melalui dorongan legalisasi, pendataan, dan penerimaan TBS oleh pabrik, Fraksi Golkar menekankan solusi yang melindungi petani, membuka akses pasar, serta menjaga keberlanjutan ekonomi daerah di tengah potensi defisit anggaran, ” tutupnya.(crew)

Type above and press Enter to search.