TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

Aneh, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang Minta Bantuan Dana Ke Wali Santri Untuk Hadapi Kasus Tewasnya Santri

Beredar surat permintaan bantuan dana dari pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang kepada wali Santri, bantuan dana tersebut rencananya digunakan untuk keperluan teknis proses hukum yang sedang dihadapi. Sebelumya, AH Santri pondok tersebut ditemukan tewas dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan oleh penyidik Polres Tebo.(Poto:Ist/teboonline.id)

TEBOONLINE.ID - Paska ditemukannya  AH, santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang, yang tewas di lantai 3 Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang, pihak Kepolisian Resort Tebo terus melakukan penyelidikan.

Kemudian atas permintaan orang tua korban AH, Polisi dengan melibatkan tim ahli Forensik Jambi, melakukan Autopsi terhadap jenazah AH.

Saat ini, pihak Kepolisian, pihak Pondok Pesantren dan keluarga masih menunggu hasil Autopsi yang telah dilakukan oleh tim ahli forensik Jambi.

Paska bergulirnya kasus tersebut yang saat ini sedang ditangani pihak Polres Tebo, beredar surat permintaan bantuan sumbangan yang ditujukan kepada wali santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Jambi. 

Kop surat permintaan bantuan tersebut bertuliskan Yayasan Raudhatul Mujawwidin dan dibawahnya bertuliskan Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin.

Surat tersebut bernomor 216/YRM/XI/2023 Perihal permohonan bantuan kepada wali santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin yang ditanda tangani oleh pengasuh Pondok Pesantren Ny.Hj.Ulil Azmi Dewi Hafshoh dan Ketua Yayasan KH.Muhammad Ansor Wijaya tertanggal 24 November 2023.

Isi surat tersebut sebagai berikut, berkenaan dengan musibah yang dialami oleh Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin kami bermaksud mengadakan "Gerakan Peduli Pesantren" untuk keperluan teknis proses hukum yang sedang dihadapi. Untuk itu, kami (Pihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin,red) memohon Bapak/Ibu wali santri berkenan memberikan bantuan donasi sebesar Rp 100,000.

Terkait beredarnya surat permintaan bantuan Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin kepada wali santri, ditanggapi oleh salah satu wali santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin. Wali santri yang enggan disebut namanya ini menyatakan bahwa permintaan bantuan tersebut kurang pas.

"Kami wali santri juga ikut berduka, akan tetapi terkait pihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin minta bantu Rp 100 ribu kepada tiap wali santri untuk keperluan biaya menghadapi proses hukum paska ada santri yang meninggal itu, itu tidak pas. Lebih ikhlas lagi iuran Rp 100 ribu ini untuk diberikan kepada wali santri yang anaknya meninggal itu sebagai rasa solidaritas kami sesama wali santri," ujarnya.

Karena lanjutnya, permintaan bantuan ini sifatnya bukanlah untuk kepentingan  kemajuan pembangunan pondok pesantren Raudlatul Mujawwidin, namun kepentingannya lebih ke personalisasi pengurus pondok pesantren yang saat ini sedang menghadapi proses hukum atau kepentingan diluar pendidikan.

"Ya merasa aneh saja, wali santri jangan dibebankan dengan permasalahan yang sedang terjadi ini dengan membebankan iuran untuk biaya menghadapi persoalan hukum yang sedang dihadapi," pungkasnya lagi. 

Wali santri ini pun menegaskan bahwa permintaan bantuan tersebut sebelumnya juga tidak ada dimusyawarahkan terlebih dahulu antara pihak pondok dengan wali santri.

Terkait beredarnya surat permintaan bantuan Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin dikalangan para wali santri ini, Teboonline.id mencoba konfirmasi kepada pihak pengelola pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin.

Melalui juru bicaranya, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Fauzan membenarkan adanya permintaan bantuan melalui surat yang diberikan kepada wali santri. Namun, permintaan bantuan tersebut sebelumnya karena pihak wali santri sendiri yang ingin membantu. Maka dari itu, dibuatlah surat permintaan bantuan kepada seluruh wali santri.

"Setiap hari kita ngantar anak (Santri) dan Guru ke Polres untuk dimintai keterangan oleh penyidik, tentu ini butuh biaya yang tidak sedikit seperti makan minum dan minyak kendaraan, seperti kemarin waktu ada autopsi di Muara Kilis, dari pihak Pondok ke Muara Kilis juga perlu biaya, jadi perlu permintaan bantuan kepada wali santri dan wali santri bisa membantu," ujar Fauzan saat dikonfirmasi Teboonline.id via HP, Jumat (24/11/2023).

Fauzan pun menyadari bahwa terkait bantuan wali santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang untuk biaya menghadapi persoalan hukum ini, tidak semua wali santri yang setuju, pasti ada yang tidak setuju.(crew)


Type above and press Enter to search.