TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

Puluhan Santri Pondok Pesantren Al Inayah, Lancar Baca Kitab Kuning Lewat Metode Amsilati

Poto bersama Wisuda Amsilati Santri Pondok Pesantren Al Inayah.(Poto: Syarif/teboonline.id) 

TEBOONLINE.ID - Puluhan santri Pondok Pesantren Al Inayah 3 Desa Perintis Jaya, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, melakukan wisuda program Amsilati di Auditorium Pondok Pesantren Al-Inayah.

Wisuda ini cukup unik, karena puluhan santri tersebut diminta membaca kitab kuning bernama Safinatun Najah di depan orang tuanya langsung. Tamu undangan seperti wali santri yang hadir juga diizinkan memberikan pertanyaan kepada wisudawan.

"Alhamdulillah, anak lancar jawab pertanyaan tadi, Amsilati adalah metode cepat baca kitab kuning yang dipakai di Al-Inayah sejak 2007. Hari ini ada 35 santri yang ikut wisuda setelah mengaji dengan saya sejak bulan April 2023," jelas penanggung jawab acara, Syarif Abdurrahman, Minggu (29/10/2023).

Menurut Syarif, sebelum mengikuti wisuda amsilati, santri harus menyelesaikan hafalan nadzoman, kaidah amsilati, setoran baca kitab Safinatun Najah hingga khatam, setoran tahlilan dan bisa mengirobkan kalimat.

Para santri amsilati di Pesantren Al-Inayah diajarkan dengan sistem teoritis sekaligus praktek membaca kitab kuning. Lalu diberikan pertanyaan seusai membaca kitab kuning.

Santri mengikuti program amsilati secara intensif dan dibimbing langsung oleh guru yang bersanad langsung ke pengarang metode amsilati KH Taufiqul Hakim asal Jepara.

"Di Al-Inayah, kita punya program Yanbu'a untuk baca Al-Qur'an, amsilati untuk baca kitab kuning, bahasa asing dan pasca amsilati untuk pendalaman kitab kuning," imbuh pria asal Bungo ini.

Dikatakan, amsilati di Pondok Pesantren Al-Inayah memakai sistem kompetisi. Setiap santri yang bisa menguasai materi dan hafalan secara cepat maka ia akan diberikan kesempatan untuk naik jilid. Ketika semua materi sudah dikuasai, santri akan melanjutkan ke program bahasa arab.

"Sesuai dengan arahan pengasuh, sistem amsilati di sini memakai pola kompetisi. Jadi tergantung santri, bisa ada di program amsilati selama 3 bulan atau 6 bulan," katanya.

Syarif menjelaskan, saat ini di Pesantren Al-Inayah 3 ada 115 santri amsilati yang tersebar di jilid 3 sampai 5. Ada sekitar 10 guru yang aktif mengajar amsilati setiap hari. Dengan program amsilati, semua orang yang bersungguh-sungguh akan bisa membaca kitab kuning dengan mudah.

"Pertama dan paling utama, kami para guru mengucapkan terima kasih pada pengasuh atas kepercayaannya. Di Al-Inayah, amsilati diberikan jam belajar cukup banyak. Ini memudahkan kami membuat rencana pembelajaran," tandasnya.(crew)

Type above and press Enter to search.