TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

Pengasuh PP Al Inayah Rimbo Bujang, Hadiri Pembukaan Halaqah & Tasyakuran Hari Santri 2022

Para pimpinan Pondok Pesantren di provinsi Jambi hadiri Halaqah dan Tasyakuran Hari Santri tahun 2022.

TEBOONLINE.ID - Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Al Inayah Rimbo Bujang KH.Rifai Abdullah menghadiri pembukaan Halaqah dan Tasyakuran Hari Santri 2022 dan Silaturahmi Gubernur Jambi dengan pimpinan Pondok Pesantren se provinsi Jambi, pada Selasa (25/10/2022) di Jambi.

"Alhamdulillah saya bersama pimpinan Pondok Pesantren yang ada di provinsi Jambi menghadiri pembukaan Halaqah dan Tasyakuran Hari Santri tahun 2022," kata Rifai Abdullah.

Kepala Kanwil Kemenag provinsi Jambi, Dedi Irama Silalahi dalam sambutannya pada pembukaan Halaqah tersebut mengungkapkan bahwa Jumlah pondok pesantren di Provinsi Jambi ada 394 unit.

Animo masyarakat untuk mendidik pesantren terus meningkat, namun terkadang fasilitas yang ada di pesantren tidak sesuai ekspektasi dan juga kebanyakan yang belajar di pesantren, kelas ekonomi menengah ke bawah yang mengharuskan para Kyai untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu sendiri.

"Meskipun demikian tidak jarang dari mereka menjadi anak-anak yang berprestasi, betapa besar peran pesantren untuk turut serta dalam mencerdaskan putra bangsa," sebutnya sambil menyebut bahwa ada 61.644 orang jumlah santri di Jambi.

Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 80, harapannya Pemda untuk tidak takut lagi dalam membantu pesantren, baik dalam peningkatan SDM, meningkatkan kemampuan para santri, meningkatkan sarana dan prasarana pesantren dalam mencerdaskan anak bangsa khususnya warga Jambi. Hari santri tahun ini bisa menjadi sepirit bagi kita dalam mengabdi pada masyarakat.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani pada kesempatan itu menyampaikan bahwa sebagai pesantren seyogyanya bisa menginisiasi 3 hal:

"Pertama, Muwahhid. Kita adalah berbeda-berbeda, dari berbagai latar belakang pemikiran, ideologi, organisasi, setiap permasalahan yang ada di Indonesia ini hampir semuanya ada di Kambi, namun marilah kita menjadi muwahhid (Pemersatu), pemersatu dalam intern pesantren, pemersatu antar pesantren, pemersatu dalam masyarakat," katanya.

Kedua Mujahid lanjutnya, mari bersama-sama memikirkan yang menjadi komponen terpenting dalam pesantren, diantaranya adalah sarana dan prasarana, namun sesuatu prosedur.

Ketiga adalah Mujaddid. Bukan berarti merubah sistem kurikulum pesantren, tetapi juga tetap mengikuti perkembangan zaman.(crew)