TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

PC ISNU Gelar Workshop Menangkal Paham Radikalisme Di Masyarakat & Moderasi Beragama


TEBOONLINE.ID - Paham Radikalisme sering kali dikaitkan dengan simbol agama tertentu, salah satunya agama Islam dengan konsep jihad yang disalah artikan. Penganut paham radikal berdasar pada ideologis yang dilakukan dengan cara fanatik sehingga tidak menutup kemungkinan berujung pada aksi terorisme.

Untuk memberikan pemahaman dan menangkal paham tersebut, Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupeten Tebo bersama PWC ISNU Kecamatan Muara Tabir pada Minggu 13 Maret 2022 menggelar kegiatan Workshop di Pondok Pesantren Darussalam Kecamatan Muara Tabir dengan tema Mencegah Paham Radikalisme di Masyarakat dan Moderasi Agama. Kegiatan tersebut di ikuti Pelajar SMA/SMK, MWC NU, Banom NU Kecamatan yakni Muslimat NU, Fatayat, Ansor, Banser, ISNU dan para tokoh masyarakat lainnya 

Ketua PWC ISNU Muara Tabir Mh. Khafadloh, S.Th.I mengatakan dasar diselenggarakannya acara ini adalah, untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat dan pelajar tentang paham redikalisme dan moderasi agama. Agar mereka tidak salah persepsi dan menyikapi hal tersebut karena kalangan remaja adalah hal yang mudah dipengaruhi dan terprofokasi dengan paham-paham radikal. 

“ harapannya masyarakat dan pelajar yang ikut dalam acara tersebut betul-betul memahami terkait paham radikalisme dan menyampaikan kepada masyarakat lainnya. Dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax”ujarnya 

Sementara Ketua PC ISNU Kabupaten Tebo Sukron Amin, S.H.I, M.S.I dalam materinya mengatakan, kepada para pelajar harus paham bahwa kita diciptakan berbeda jangan sampai kita mengkedepankan inteloransi itu yang terjadi pada saat ini terhadap suatu kaum, suku dan agama. Inteloransi ini yang selalu diinginkan oleh orang-orang dan kelompok yang ingin memecah belah kita” tegasnya 

“kita juga harus betul-betul memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan dibarengi kemampuan dalam menganalisa, apakah berita ini benar atau tidak benar karena yang terjadi saat ini banyak permasalahan-salahan yang timbul akibat profokasi dari berita bohong, dari berita tidak jelas dan dari berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan”katanya lagi. 

Karena secara terminologi radikalisme adalah sebuah paham dalam rangka kekuasaan politik secara revolusioner, kemudian sumbu pemicu paham radikalisme sangat bervariatif tidak hanya agama, faktor ketidakadilan juga merupakan faktor pendorong lahirnya paham radikalisme. tegasnya

Sementara itu DR Surya Habibi, S.Pd.I, M.S.I menyampaikan materi tentang Moderasi Agama, Ia menyampaikan bahwa Moderasi beragama adalah upaya dan proses peletakan pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang dilakukan secara benar, seimbang, dan fungsional. Upaya dan proses ini diyakini dimiliki semua agama namun karena berada pada tataran non substansial ajaran agama menyebabkan multitafsir dan keliru implementasinya. Karenanya moderasi beragama adalah upaya pengembalian pemahaman individu beragama ke moderat; bukan memoderatkan agama. 

“ Islam sendiri menawarkan konsep tentang moderasi beragama, yaitu mengambil jalan tengah (tawassuth), berkeseimbangan (tawazun), lurus dan tegas (i’tidal), toleransi (tasamuh), egaliter (musawah), musyawarah (Syura), reformasi (Ishlah), dan mendahulukan (aulawiyah), dan dinamis dan inovatif (tathawwur wa Ibtikar)”Ujar Doktor Muda NU tersebut

Ia juga mengatakan, Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif). Dosen merupakaan elemen penting karena pendidikan tinggi dianggap media yang paling penting, strategis, efektif, dan sekaligus rentan diseminasi pemahaman yang keliru baik tentang ajaran agama maupun teori kehidupan lain.(crew)