 |
| Ilustrasi. |
Karena saking kesal dan kecewanya mereka, warga 5 desa tersebut pun berkeinginan ingin kembali bergabung dengan PLN Batang Hari. “Keinginan kami timbul karena sering terjadinya pemadaman listrik oleh PLN Tebo,” sebut NK, warga Desa Teluk Rendah Ulu, Kecamatan Tebo Ilir kepada Teboonline.id.
"Hingga tahun 2018, empat Desa di Kecamatan Tebo Ilir, yakni Desa Teluk Rendah Ulu, Teluk Rendah Pasar, Teluk Rendah Ilir, Tuo Ilir dan Desa Muara Ketalo, jaringan listriknya dari PLN Kabupaten batang Hari. Sejak bergabung dengan PLN Tebo pemadaman listrik di daerah kami makin sering terjadi. Oleh karena itu kalau bisa kami ingin bergabung lagi dengan PLN Batang Hari," ungkapnya.
NK menjelaskan, dulu sewaktu bergabung dengan PLN Batang Hari meskipun ada pemadaman, tapi tidak sesering saat bergabung dengan PLN Tebo ini.
"Dulu waktu masih gabung dengan PLN Batang Hari, walaupun ada pemadaman prosesnya cepat, tidak sampai berjam- jam apalagi berhari- hari seperti sekarang," tambahnya.
Terpisah, Ilham, warga Desa Muara Ketalo, Kecamatan Tebo Ilir juga menyatakan hal yang sama, selain membandingkan pelayanan pihak PLN sebelum dan sesudah bergabung dengan PLN Tebo, Ia juga mengeluhkan tarif listrik yang mahal.
"Sewaktu masih dengan Batang Hari, pemadaman listrik tidak sesering sekarang, andaipun terjadi pemadaman paling lama 1 jam, tidak sampai berjam- jam seperti saat ini," ujarnya.
"Sudahlah sering padam pembayarannya juga mahal, sampai 180 ribuan per bulan, padahal yang dipakai cuma itu- itu saja," ungkapnya.(crew)