 |
| Petani saat mengolah lahan pertanian di area PT LAJ. |
Dalam pola pertanian terpadu ini, perusahaan menggandeng masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) yang bermukim di areal lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT LAJ.
Direktur PT LAJ, Meizani Irmadhiany mengatakan program ini juga bertujuan mempromosikan penggunaan lahan yang berkelanjutan secara produktif dan ramah lingkungan dengan pendekatan organik.
Area yang dikelola KTH selain ditanam tanaman karet, juga dimanfaatkan untuk menanam sayur mayur, cabai, jagung. Sayuran yang ditanam tersebut selain menjadi sumber makanan sehat bagi petani, juga menjadi sumber penghasilan tambahan, karena sebagian panennya akan diserap perusahaan melalui koperasi karyawan atau dijual di pasaran.
“Kami berkomitmen untuk menggandeng masyarakat melalui program kemitraan dan pertanian terpadu, disamping untuk meningkatkan kesejahteraan juga untuk ketahanan pangan mereka dalam menghadapi masa sulit selama berlangsungnya pandemi corona,” ucap Meizani, Rabu (10/6).
Pertanian terpadu yang dikembangkan oleh PT LAJ, salah satunya berlokasi di Desa Napal Putih, Kabupaten Tebo. Saat ini, ada dua KTH yaitu Wana Mitra Lestari dan Arangan Rimba Lestari di desa tersebut yang menjadi mitra perusahaan dalam mengembangkan pertanian sayur mayur.
Baru-baru ini, KTH tersebut telah melakukan panen beragam jenis sayuran, sehingga petani dapat memenuhi kebutuhan pangannya sekaligus memberikan penghasilan tambahan.
Selain di Desa Napal Putih, konsep kemitraan tersebut, juga tengah dikembangkan ke sejumlah desa lainnya. Diantaranya, Desa Sugai karang, Desa Pemayungan, Desa Semambu, Desa Balai Rajo, Desa Kuamang dan desa desa lainnya di sekitar perusahaan.(crew)