TfY7TSdpTpClTpW5Gpr8Gfr9

Tak Lama Setelah Diperbaiki, Jalan 21 Perintis - Pal 12 Muara Tebo Tambah Hancur

Jalan 21 Perintis - Pal 12 Muara Tebo selesai di Patching, tampak salah satu badan jalan yang di Patching terlihat rapi. Namun, dibagian titik lainnya, aspal yang di Patching sudah mulai rusak dan mengelupas. 
TEBOONLINE.ID - Simpang jalan 21 desa Perintis Kecamatan Rimbo Bujang tembus simpang Pal 12 Muara Tebo Kecamatan Tebo Tengah adalah jalan Kabupaten untuk menuju komplek perkantoran Bupati Tebo.

Masih jelas diingatan bahwa pada tahun 2018 lalu, APBD Tebo menganggarkan untuk proyek perbaikan jalan tersebut dengan nilai yang cukup besar yakni Rp 1,2 Milyar. Pada tahun yang sama, tampak pula ada pihak rekanan mengerjakan proyek perbaikan jalan tersebut dengan sistem Patching Aspal.

Pantauan Teboonline.id, pada saat pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut, pihak rekanan menggunakan sewa alat berat pihak ALKAL Dinas PUPR Kabupaten Tebo. Waktu pelaksanaan, terlihat selesai pada akhir tahun.

Namun, sangat disayangkan sekali. Pihak rekanan dalam mengerjakan proyek perbaikan simpang jalan 21 - Pal 12 Muara Tebo tersebut terkesan asal jadi dan tidak mengutamakan kualitas dan mutu.

Sehingga, jalan tersebut bertambah hancur dan bukan bertambah bagus. Padahal, maksud perbaikan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas jalan.

Akibatnya, tidak lama setelah proyek perbaikan jalan tersebut selesai atau bersamaan dengan masuknya tahun 2019, jalan tersebut tampak mulai hancur terutama pada bekas atau pada titik badan jalan yang di Patching.

Jalan yang di Patching tampak amblas dan Aspal Patching mulai mengelupas dan sedikit demi sedikit mulai kembali terbentuk lubang.

"Padahal tahun kemarin habis di Patching jalan 21 - Pal 12 ini, la ini Patchingannya malah nglupas lagi, rusak aspalnya," sebut Budi pada Teboonline.id, warga Tebo yang hampir tiap hari melintas di jalan tersebut, Rabu (01/05/2019).

Ia pun sempat heran dan bertanya sendiri, mengapa baru selesai dikerjakan tahun kemarin, jalan tersebut sudah mulai tampak rusak lagi. Apakah pengawasan Dinas PUPR Tebo yang lemah terhadap proyek pekerjaan tersebut atau kualitas pihak rekanan yang diragukan. (crew)