Poto: FGD rancangan pengembangan Vokasi 5 tahun kedepan sesuai potensi wilayah Tebo provinsi Jambi. Tampak Kepala SLBN Tebo Eko Yulianto bersalaman dengan nara sumber. |
Nara sumber FGD menyampaikan rancangan pengembangan Vokasi. |
Kepala SLB Negeri Kabupaten Tebo Eko Yulianto pada Teboonline.id menyampaikan bahwa FGD digelar pada November 2018 lalu dan saat ini pihaknya tengah mengimplementasikan pokok - pokok dari apa yang dibawa pada FGD yang digelar di SLB yang beralamat di jalan 11 Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang.
Poto bersama Narasumber FGD dan kepala SLB dari Kabupaten tetangga. |
Eko Yulianto pun berharap kepada peserta FGD saat itu seperti dinas lainnya juga agar dapat mengimplementasikannya kepada anak.
Paska FGD digelar, Eko pun mengungkapkan bahwa pihaknya benar - benar menerapkan dan mengembangkan Vokasi kepada peserta didik.
"Tindak lanjut dari Vokasi yang di FGDkan, SLB memberikan pelatihan secara reguler kepada para Guru dengan bekerja sama dengan pelatih dari luar," kata Eko, Selasa (26/02/2019).
Poto Eko Yulianto bersama majelis Guru SLBN Kabupaten Tebo. |
Ada keterampilan merias, menjahit, tata busana, pertanian dan tata boga. Untuk jurusan tata rias SLB kerja sama dengan Yuni Salon, Tata boga dengan SMKN 3 Bungo, Pertanian dengan Gapoktan Rimbo Bujang, tata busana kerja sama dengan Iif Busana.
"Guru kita kirim ke beberapa tempat yang sudah kita ajak kerja sama untuk mendapatkan pelatihan, setelah Guru yang dilatih ini sudah mahir, barulah diimplementasikan ke siswa atau kepada peserta didik," tutur Eko melengkapi.
Lebih jauh Eko mengatakan bahwa SLBN Kabupaten Tebo berkomitmen membentuk anak - anak berkebutuhan khusus menjadi anak yang memiliki keterampilan sesuai dengan keinginannya.
Terakhir ia memberikan gambaran kepada warga yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan menghimbau agar warga jangan malu menyekolahkan anaknya di SLB Negeri Kabupaten Tebo.
"Anak anak yang berkebutuhan khusus tentu akan beranjak dewasa, kita harus lakukan untuk masa depannya kelak? kita para orang tua atau guru tidak boleh terus rumahkan mereka sampai tua. Dengan memberikan keterampilan di sekolah, anak - anak ini akan bisa bekerja untuk menghidupi diri mereka sendiri," pungkas Eko. (crew)